Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 24 Juni 2016

Kehidupan Kelas 10 : Bagian 1

Menjadi anak baru di SMA sendiri di antara anak-anak baru. Maksudnya adalah saya tidak memiliki teman dari SMP maupun SD yang bersekolah di SMA saya. Itu sangat pantas karena saya berasal dari sekolah di lain provinsi. Otomatis, saya harus mencari teman yang benar-benar baru.
Di mulai saat pra-MOS (Masa Orientasi Siswa), seorang siswi perempuan yang satu gugus dengan saya mengenalkan dirinya. Akhirnya kami duduk bersama selama MOS. MOS yang saya ikuti berbeda karena memasuki bulan puasa. Jadi saya mengikuti pra-MOS selama 2 hari lalu Peskil (Pesantren Kilat) kira-kira 3 hari, kemudian dilanjutkan dengan MOS selama 3 hari. Saat peskil saya berpisah dengan teman pertama saya ini, karena kelas Peskil dibagi menjadi 3 yaitu kelas A, B, dan C. Saya ditempatkan di kelas A, sedangkan dia di kelas C. Untungnya, ia memiliki teman di kelas A dan mengenalkan temannya itu kepada saya. Akhirnya saya duduk bersama teman kedua saya ini yang ternyata tidak bosan duduk selama 2 tahun bersama saya. Ya, itulah awal perkenalan saya dengan sahabat saya di SMA.
Pertama-tama, saya dan sahabat saya ini masih canggung dan berbicara dengan logat yang sopan. Dia agak tertutup untuk orang yang baru dia kenal, kurang lebih sama seperti diri saya saat itu.  Oh ya pengalaman terunik dan lucu bagi kami berdua adalah saat peskil. Waktu itu saya sangat takut naik ojek, saya juga belum bisa mengendarai sepeda motor. Alhasil saya harus diantar-jemput. Namun, hari itu tidak ada yang bisa menjemput saya. Sahabat saya ini sudah ingin pulang dengan ojek tapi saya melarang dia. Saya memberi tahu dia bahwa saya takut naik ojek karena tampang supir ojek sangat menakutkan. Sahabat saya ini orang yang baik, dia lebih mementingkan orang lain dibanding dirinya. Akhirnya kami berjalan kaki bersama di tengah teriknya matahari di bulan puasa. Iya, berjalan kaki! Dan jarak dari rumah ke sekolah itu sekitar 2 km. Oh ya, rumah kami saat itu memang berdekatan. Di tengah perjalanan, kami saling berbagi cerita yang membuat kami semakin dekat. Peskil pun berakhir, saya memang satu gugus dengan sahabat saya tapi berbeda bangku. Saya kembali duduk dengan teman pertama saya dan menjalani MOS. Saya ingat saat hari terakhir MOS, kami pulang jam 5 sore yang membuat hampir seluruh siswa kelas 10 komplain tapi apalah daya kami, seorang guru yang sekaligus pembina osis mengatakan tidak usah komplain karena ini adalah hal yang sekali seumur hidup. Setelah MOS selesai, pembagian kelas diumumkan. Ternyata teman saya memilih kelas IIS atau IPS sedangkan saya memilih kelas MIA atau IPA. Sejak saat itulah kami terpisah dan apabila ketemu mungkin hanya bertegur sapa.
Sahabat saya kala itu memberi tahu saya bahwa dia memilih jurusan MIA yang sama seperti saya. Saya membuatnya berjanji apabila kami di kelas yang sama, saya dan dia harus duduk bersama. Dia adalah tipe anak yang berjanji apabila bisa ia tepati dan tidak akan berjanji apabila tidak mampu atau ingin. Masa-masa kelas 1 pun dimulai dengan saya dan sahabat saya ini duduk di kelas X MIA 2.
Dan dibangku paling belakang *gubrak*
See you tomorrow!

0 komentar:

Posting Komentar