Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 04 Juli 2016

Kehidupan Kelas 11: Bagian 5

Setelah libur panjang, tugas dan pelajaran menghampiri. Beberapa guru mulai berubah bukan orangnya namun sikapnya yang lebih tegas. Oh ya, di semester 2 ini banyak libur. Dikarenakan kakak kelas 12 yang ujian. Liburan saya dan teman-teman tidak dihabiskan di rumah saja tetapi dengan jalan-jalan ria!
Setelah diskusi yang panjang dan menghubungi salah satu penjual tiket Trans Studio, kami sempat ragu karena harga tiket yang tidak sesuai harapan. Namun karena malu apabila membatalkan rencana yang sudah dibuat sejak lama juga kasihan dengan salah satu teman kami yang menghubungi penjual tiket tersebut akhirnya kami memutuskan untuk pergi berlibur ke Trans Studio, yey!
Total yang pergi adalah 13 orang, dimana dua di antara kami naik kendaraan pribadi sedangkan sisanya naik bus. Setelah menentukan titik pertemuan di salah satu halte bus, kami menunggu bus hampir 40 menit yang tak terasa karena obrolan yang panjang. Di bus, salah satu teman dekat kami bernama Puput yang adalah penggemar berat hal-hal Korea baru pertama kali naik bus dan ia merasa seperti di Korea. Ada-ada saja. Kami menaiki dua bus yang mana untuk ke bus selanjutnya singgah di halte salah satu Mall. Perjalanan kami hampir memakan waktu 2 jam.
Tibalah kami di Trans Studio yang ternyata belum dibuka, kira-kira 3 menit kemudian barulah dibuka dengan kami sebagai pengunjung pertama. Wahana Trans Studio belum sepenuhnya dibuka, jadi kami juga menunggu 2 teman kami yang belum sampai. Ya dan lagi kejadian unik terjadi, yaitu kami diwawancarai oleh staff Trans Studio dimana teman saya mendorong saya untuk menjawab pertanyaannya. Seperti diwawancarai gitu deh.
Setelah lengkap, kami pun masuk dan memulai di wahana Putar-Petir, dilanjutkan dengan Dunia Lain, Roller Coaster, Dragon Tower, Giant Swing, Jelajah, dsb. Yang paling mencengangkan menurut saya, yaitu naik Giant Swing sebanyak tiga kali! Tapi tidak semua yang menaikinya tiga kali. Kami mencoba hampir seluruh wahana. Tak lupa juga berfoto ria.
Sebagai pelajar dengan kantong pas-pasan, kami mengumpulkan uang dan membeli bakwan 3 biji seharga 10 ribu! Sangat mahal, bukan? Entah berapa piring kami beli yang sebagian ditraktir oleh teman saya yang berkantong tebal. Setelah puas bermain, kami memutuskan untuk pulang sekitar jam 4 sore.
Di perjalanan pulang, salah satu teman saya gak enak badan. Lain saat perjalanan ke Trans Studio, dimana kami heboh dan ribut. Di perjalanan pulang kami diam dan kecapean. Saya merem dan kebetulan sambil mendengar lagu yang tak sadar saya ikut bernyanyi tanpa mengeluarkan suara alias lipsync. Teman saya menertawai tingkah saya, agak menyebalkan memang tapi gak apa-apalah.
Beberapa minggu kemudian, tepatnya saat kelas 12 mengikuti Ujian Nasional, kami berombongan kembali berlibur namun ke tempat lain yaitu Bugis Waterpark. Wahana air dan kolam renang yang seru. Namun dua anggota kami tidak ikut yaitu Dian dan Ila. Namun bertambah beberapa anggota baru. Kami semua naik sepeda motor ke lokasi.
Sebelumnya kami telah membeli tiga voucher masuk 150rb/voucher yang jika dihitung per orang membayar 30rb. Pikir kami lumayan. Setelah sampai di lokasi dan menukarkan voucher ternyata ada syarat dan ketentuan yang kami tidak baca. Betapa cerobohnya namun karena sudah siap dan tak mungkin untuk pulang, akhirnya kami kembali patungan dan masuk ke Bugis Waterpark, yey!
Ada pemeriksaan barang yang ekspektasi kami sangat ketat, ternyata tas kami hanya dipegang untuk memastikan tidak ada kemasan makanan. Kami berhasil masuk dan betapa senangnya saya bertemu teman saya di seleksi Bina Antarbudaya tahap 2 dan 3 yang bernama Yuni. Sayangnya ia tidak lolos tahap 3, namun kami masih saling kontak. Setelah hampir setahun tidak ketemu, akhirnya kami reuni tak terduga di tempat itu. Saya jadi gak enak mengacangi teman-teman saya, akhirnya saya pamit dan berkumpul dengan teman saya kembali.
Kami masuk kira-kira pukul 10 pagi dan segera mencoba semua wahana yang dibagi beberapa waktu. Wahananya seru dan mendebarkan. Saat jam 12 siang, saya kelaparan. Kebetulan uang kami semua ludes karena harus menambah biaya masuk. Untungnya saya membawa mie goreng yang saya bawa dari rumah tanpa ketahuan. Maaf. Saya mengajak Aifah untuk menemani saya karena yang lain sibuk. Jadinya hanya kami berdua yang makan itu pun Aifah hanya makan sedikit. Setelah selesai kami melanjutkan bermain air dan sempat berbicara dengan Ibu-ibu yang berlibur dengan anaknya. Kami mengobrol dan saya sempat menawarkan kepada Ibu itu untuk mendaftarkan anaknya yang tengah dibangku kelas 1 SMA untuk mengikuti seleksi Binabud hehe.
Tak lama kemudian hujan turun. Kami semua singgah bertepi dan mengobrol namun setelah reda kami kembali berenang. Di wahana selanjutnya sekitar jam 2 atau 3 siang, saya, Maul, dan Aifah mencoba wahana agak ekstrim. Yaitu luncuran tertinggi tanpa menggunakan ban! Saat sebelum meluncur ternyata ada banyak orang yang ragu dan takut untuk meluncur, termasuk kami bertiga. Awalnya saya gak mau tapi Maul dan Aifah membujuk saya. Jadilah saya mengatakan saya yang akan meluncur pertama dan pada akhirnya saya yang meluncur terakhir di antara mereka berdua. Cukup memakan waktu untuk meyakinkan saya turun dengan luncuran tersebut, tapi karena tidak ingin tertinggal sendiri atau harus turun dari puluhan anak tangga, akhirnya saya meluncur dan disambut oleh Maul dan Aifah di bawah.
Setelah puas menaiki wahana dan berenang, kami memutuskan untuk menyelesaikannya. Sebenarnya, masih ada satu wahana yaitu wahana ombak dsb, tapi salah satu dari teman kami gak enak badan (lagi) akhirnya kami yang cewek mandi dan ganti baju lalu pulang. Sedangkan yang cowok melanjutkan berenang di wahana ombak. Saat pulang ternyata hujan deras, makanya kami menunggu beberapa saat dan menyempatkan untuk berfoto. Di perjalanan, hujan rintik menemani.  Saya saat itu bergoncengan dengan Puput. Kami mengobrol di tengah perjalanan dan memutuskan untuk singgah di warung favorit kami yang makanannya enak dan murah meriah. Sayangnya, setelah pulang kami berpencar. Jadilah hanya saya berdua yang makan dengan Puput. Setelah makan saya mengantar Puput ke rumahnya yang tak jauh dari warung makan tersebut. Kami sampai jam 5 sore, menjelang maghrib saya pamit pulang ke Puput dan Ibunya karena saya akan sendiri di rumah dan takut pulang saat gelap. Saat saya sampai di rumah, tak berapa lama Ibu saya datang dan paket kiriman JNE yang saya pesan telah sampai. Senangnya.
Sampai jumpa di bagian berikutnya!

0 komentar:

Posting Komentar