Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 09 November 2018

Teruntuk Kau yang Mengutamakan Penampilan



                Hatiku sedih terenyuh mendengar curhatan beberapa orang yang sangat dekat denganku dan gundahan diriku sendiri. Saya memang orang yang tidak sempurna baik secara kepribadian mau pun fisik. Tapi apakah ada yang sempurna di dunia ini?
                Apa yang salah dengan seseorang yang memiliki jerawat atau bekas jerawat di wajahnya?
                Apa yang salah dengan seseorang yang memiliki tinggi yang kurang?
                Apa yang salah dengan seseorang yang memiliki berat badan berlebih?
                Apa yang salah dengan seseorang yang memiliki gigi yang tidak rapi?
                Apa yang salah dengan seseorang yang memiliki kulit yang gelap?
                Apa yang salah dengan seseorang yang memiliki keterbatasan?
Yang salah adalah orang-orang yang percaya dengan standar penampilan pada saat ini khususnya di negara kita, Indonesia.
Mengapa penampilan bisa jadi hal yang sangat dibanggakan di negeri ini? Dan mengapa pula hanya ada standard kecantikan seperti ini bagi banyak orang khususnya untuk wanita yaitu kulit putih, wajah mulus, gigi rapi, badan kurus nan tinggi bak model atau biasa orang akan mengatakan bening. Mungkin akan ada banyak yang tidak setuju dengan pendapat ini, tapi saya yakin sebagian besar orang indonesia memiliki standard seperti itu. Lantas mengapa dengan standard seperti itu wanita yang lain yang tidak memilikinya juga harus menjadi seperti itu?
Mengapa kami dipaksa dengan masyarakat untuk menjadi ini itu?
Mengapa kami dipaksa untuk memenuhi standard kecantikan demi dipandang baik oleh orang-orang?
Mengapa kami dipaksa untuk melakukan ini itu?
                tidak bisa kah kami dihargai apa adanya bukan karena ada apanya?
                tidak bisa kah kami dipandang baik pada pandangan pertama dengan penampilan yang dimiliki?
                tidak bisa kah kami dianggap pantas dengan orang-orang?

Saya tidak pernah meminta respekmu
Saya tidak pernah menuntut apresiasi darimu
Saya tidak pernah menginginkan pengakuanmu
Saya tidak pernah meminta komentarmu

                lantas mengapa orang-orang masih berbicara seenaknya mengenai penampilan kami?
                lantas mengapa orang-orang masih berkomentar tak sedap hanya karena kami berbeda?
                lantas mengapa orang-orang masih tidak berhenti berceloteh?

Kami tidak bisa menutup mulutmu, untuk itu lebih baik kami tutup telinga kami atas komentar tidak sedapmu.
Kami tidak bisa menutup matamu, untuk berhenti memandang kami namun yang kami bisa lakukan untuk tidak melihat dan mencari kesalahan atas penampilanmu dan juga balik mengomentarinya.
                Kenapa penampilan yang utama pada zaman ini, bukankah seharusnya kita lebih harus meningkatkan kemanusiaan kita? Menjadi lebih manusia dan memanusiakan orang lain? Menghargai perbedaan khususnya karena semboyan negara kita bhinneka tunggal ika?
Kemana semua etika kesopanan santunmu itu? Kenapa kau gantikan dengan penampilan yang sempurna tapi kepribadian yang sombong?
Kenapa semua penampilan orang kau komentari? Kenapa kau menganggap orang lain lebih hina darimu hanya karena penampilannya?
Apakah kepribadian yang baik tak cukup bagimu? Kenapa kau buat orang harus mengikuti seleramu?
Bagaimana kau bisa hidup dengan terlalu banyak berceloteh tentang kekurangan orang lain? Kenapa kau tak perbaiki dirimu agar menjadi lebih baik?
Siapakah kamu yang merasa paling sempurna? Kenapa kau injak-injak orang lain sehingga mereka merasa kekurangan?

Tak tahu kah kau apa dampaknya
Tak tahu kah kau rasa malu
Tak tahu kah kau etika
Tak tahu kah kau menghargai yang namanya perbedaan

                kita butuh orang seperti kamu
                bukan untuk dicontohi
                namun agar kamu sebagai model
                supaya orang-orang tidak menjadi seperti dirimu
                teruntuk sebagian orang yang merasa tersinggung
                tidak apa-apa, silakan tidak setuju
                namun camkan satu hal ini
                penampilanmu itu tidak akan seperti itu selamanya
                namun hati dan kebaikanmu lah
                yang akan diingat
                dan itulah yang akan
mengantarmu kepada
                kebahagiaan yang sesungguhnya

Berhenti membully orang hanya karena penampilannya.
Mulailah untuk mengenali pribadi orang.
Berhenti menjadi orang yang menjadi sumber keterpurukan seseorang.
Mulailah untuk belajar menjadi manusia yang bermanfaat.
Berhenti mengganggap ejekan itu gurauan dan memvonis orang baperan dengan ledekanmu.
Mulailah diam kalau tidak bisa berkata yang baik.
Berhenti mengira komentar itu hanya hal sepele.
Karena kau tak pernah tahu dampak dari tajam mulutmu.
Sebab apa gunanya membuat orang lain merasa malu, serba kekurangan, dan gundah?

Oleh: Andi Annisa TR, pribadi yang jenuh atas orang seperti ”kau”
(11 November 2019)

0 komentar:

Posting Komentar